Sunday, November 18, 2007

Topeng dan Kucing

Pada pertengahan bulan Agustus 2007, kurang lebih dua minggu sebelum puasa Ramadhan, ada seorang kawan saya yang mengakhiri masa lajangnya di Palembang. Kami berdua (saya dan Isna, istriku) mengirim kado yang berisi dua buah topeng kayu ukiran batik dan 2 buah patung kayu berbentuk kucing ukiran batik. Topeng dan Kucing. Kedua hal ini adalah simbol dari perkawinan kawan saya itu.

Maknanya antara lain:

Topeng = setiap manusia dalam hidup sehari-hari mempunyai banyak topeng. Dalam sebuah kehidupan berkeluarga, topeng-topeng ini satu per satu ditanggalkan. Dan yang tinggal antara suami dan istri adalah kepercayaan, keterbukaan, kejujuran dan kesabaran untuk kesalingketergantungan keduabelah pihak. Walaupun demikian, suami dan istri tidak melebur menjadi satu; suami dan istri tetap dua entitas yang berbeda dengan segala latar belakang, fisik, mental, spiritual dan keyakinan.

Kucing = kangenan (bahasa Jawa), binatang kesayangan, lebih sebagai hiburan.

Sebagai seorang istri (kawanku itu seorang perempuan) mestinya dicintai dan mencintai, bukan hanya sebagai kepemilikan kesayangan belaka. Dimanja dan juga dicintai. Cinta bisa datang belakangan, ditumbuhkan benih-benihnya oleh keduabelah pihak.

Selamat menempuh hidup baru dalam biduk rumah tangga.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home