Thursday, October 19, 2006

Hujan di Jogja

kawan-kawan,

Dini hari ini (kamis, 19-10-2006, jam 01.00) saya masih ngetik2 di Kepatihan dg ditemani tv yg memutar film ttg manusia serigala. Saya mendengar suara-suara air di atas atap. Ketika saya ke luar ternyata hujan sedang turun dg cukup deras. Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini, dimana masih banyak sekali keluarga korban gempa 27 Mei yg masih tinggal di tenda-tenda atau rumah sementara, maka hujan bukan lagi suatu berkah tapi sekarang menjadi suatu kutukan. Dalam sikon spt sekarang datangnya hujan menjadi bencana susulan bagi para korban gempa di wilayah2 Jogja dan Klaten.

Sementara itu program rehabilitasi dan rekonstruksi masih berkutat pada pembentukan pokmas, validasi data rumah rusak berat atau roboh, pembuatan RAB, dll. Kapan nih rumah yg diidam-idamkan oleh para korban gempa dapat selesai dikerjakan dan dapat ditempati? Di satu sisi berpacu dg birokrasi dan administrasi, di sisi lain mesti berpacu dg datangnya musim hujan yg tdk bisa ditunda oleh manusia.

Apa yang bisa kita lakukan utk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi paska gempa ini? Apa yang dapat kita kerjakan utk membantu saudara-saudara kita ygang sedang ditimpa kesusahan?

Saya sedih karena tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini. Saya prihatin dg keadaan ini. Paling-paling yang dapat saya kerjakan adalah mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi ttg kejadian-kejadian di lapangan dan informasi tentang penanganan paska gempa. Dan hal-hal yang saya lakukan ini barulah sedikit sekali.

Begitulah.

salam,
djuni
pemulung berita, tukang ketik dan tukang rekap

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com