Thursday, December 08, 2005

Pohon yg tumbuh bengkok

Pohon yg tumbuh bengkok

Ada sebuah analogi yg menarik oleh Erich Fromm ttg perkembangan  manusia dan pertumbuhan sebuah pohon yg bengkok. Saya kutipkan bagian tsb, al:

"Saya ingin membandingkan ketimpangan kemampuan psikis utk berkembang, dg sebuah pohon di taman; tumbuh di pojok di antara dua dinding dan mendapat sedikit sinar matahari. Pohon ini tumbuh bengkok. Ia demikian karena itulah satu-satunya cara agar mendapat sinar matahari. Jika anda bicara ttg manusia, maka bisa dibilang bahwa pohon ini adalah seorang manusia cacat yg buruk karena ia benar-benar sepenuhnya bengkok. Ia sama sekali tdk menjadi sebagaimana ia seharusnya, sesuai dg potensi-potensinya. Mengapa demikian? Karena itulah satu-satunya cara agar ia mendapat cahaya. Hal inilah yg saya maksud di sini. Setiap orang berupaya mendapat sinar matahari, memperoleh peningkatan dalam hidupnya. Namun jika situasi dan keadaan memaksanya hingga ia tdk bisa mengambil jalan yg lebih positif, maka ia akan mengambil jalan yg bengkok . Kata 'bengkok' di sini adalah simbolik, yaitu jalan yg suram, jalan yg terdistorsi. Namun demikian ia masih tetap seorang manusia, mencoba segala hal yg terbaik utk menemukan solusi bagi kehidupannya. Satu hal ini tdk boleh dilupakan."

Sumber:
Erich Fromm, The Art of Listening: Kritik atas Psikoanalisis Sigmund Freud. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2002, hal 113-114.

Dengan merenungkan sepotong kutipan di atas membuat saya jadi semakin memahami mengenai diri saya sendiri dan orang lain. Apakah saya termasuk orang-orang yg "bengkok"? Apakah saya tdk tumbuh dan berkembang sesuai dg potensi dan kapasitas-kapasitas optimal saya?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home