Thursday, February 16, 2006

Manajemen Kolaboratif

Manajemen Kolaboratif

At 07:30 16/02/06, you wrote:
Tadi malam ada beritanya di Metro TV, dibahas pada rapat antar
Bupati/Walikota seluruh Kalteng, yang dipersoalkan sih masalah tdk
adanya laporan or koordinasi dari BOS dengan Pemda (begitu kata
Gubernur). Supaya tdk perlu upeti, mungkin perlu jalan keluar, Pak
Gubernur dijadikan penasehat atau pelindung BOS (tapi tanpa honor
tentunya he...he...) supaya merasa dihormati sbg kepala daerah, mungkin
itu keinginannya.
-----------------------

wah pak sugiarto ini tahu tapi pura-pura tidak tahu he.....he......he.....

dana-dana lsm konservasi internasional di daerah besar sekali dan ini tdk masuk apbd, tapi langsung masuk anggaran lembaga konservasi lokal (sbksda, balai taman nasional, lsm lokal, dan tentu saja kocek pemda). selain itu "stakeholders" yg laen juga akan kecipratan dana2 tsb, seperti pak pulisi dan pak kentara (tni maksudnya) - juga mungkin para preman lokal; khan mereka perlu penjaga keamanan toh utk project2 mereka.

itu sebabnya para lsm konservasi internasional senang sekali menggunakan pendekatan "manajemen kolaboratif" yg melibatkan para "stakeholders" utk pengelolaan suatu kawasan konservasi. katanya sih pada "manajemen kolaboratif" digunakan prinsip "win-win solution" dan duduk sama tinggi - berdiri sama tinggi pula.

apakah demikian cantik pola mainnya? ternyata tidak betul! pada saat banyak pihak duduk bersama dlm "manajemen kolaboratif" perbedaan2 sudah muncul. perbedaan yg penting adalah "status dan kekuasaan"; di satu sisi ada orang dg status dan kekuasaan rendah, di sisi lain ada orang dg status dan kekuasaan tinggi (contoh: masyarakat kampung dg bupati/dandim/kapolres). hal itu khan mempengaruhi posisi tawar seseorang dlm suatu forum. jadi, "manajemen kolaboratif" atau "berperan setara, berbuat sama (beda?)" adalah hanya jargon. dan jargon adalah suatu hal yg indah2 tapi kosong melompong.

ada pikiran laen? kawan2 mungkin dpt memberi info soal anggaran lsm konservasi internasional di daerah?

salam,
djuni

0 Comments:

Post a Comment

<< Home